Kampung Areng
Kampung Areng, yang berada di kaki Bukit Tunggul, Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, menyimpan kisah sejarah yang erat kaitannya dengan perdagangan kopi pada masa penjajahan. Pada era kolonial, wilayah ini menjadi salah satu sentra perkebunan kopi yang dikelola oleh Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC). Kopi dari daerah ini terkenal berkualitas tinggi, dan proses pengolahannya dilakukan langsung di kampung ini. Salah satu tahapan penting adalah pembakaran kopi, yang dilakukan di tempat khusus di wilayah ini. Dari proses pembakaran tersebut, dihasilkan banyak arang (areng) dari sisa biji kopi dan bahan bakar yang digunakan. Aktivitas ini berlangsung rutin, sehingga masyarakat sekitar mulai menyebut daerah tersebut sebagai Kampung Areng. Nama ini kemudian melekat hingga sekarang, menjadi bagian dari identitas kampung dan pengingat akan sejarah panjangnya dalam perdagangan kopi Nusantara. Kini, meski kegiatan pembakaran kopi sudah tidak lagi dilakukan, jejak sejarah itu tetap hidup dalam ingatan dan cerita warga, diwariskan dari generasi ke generasi.
Geografi
Di Bandung Utara, terdapat dua lokasi yang menggunakan nama "Kampung Areng". Pertama, Kampung Areng yang berada di Desa Ledeng, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung. Kedua, Kampung Areng di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Kampung ini terletak di ketinggian 1.240 meter dpl dan berjarak sekitar tiga kilometer sebelah timur dari air terjun Maribaya.
Ketinggian
1.240 m
Luas
779 m2
Administrasi
Berdasarkan data administrasi kependudukan Kampung Areng, hingga saat ini tercatat sebanyak 330 kartu keluarga dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 494 orang dan perempuan sebanyak 499 orang, sehingga total penduduk mencapai 993 orang. Mayoritas masyarakat Kampung Areng bermata pencaharian sebagai peternak sapi, sementara sebagian lainnya bekerja sebagai petani. Selain itu, di kampung ini juga banyak kegiatan usaha lokal, seperti Cacing Motekar, Arza Kkaktus, dan usaha lainnya. Data ini digunakan sebagai dasar perencanaan pembangunan dan pelayanan administrasi di kampung, serta menjadi acuan dalam penyusunan program kemasyarakatan.
330
Jumlah Kartu Keluarga
494
Jumlah Laki-laki
499
Jumlah Perempuan
993
Jumlah Total Penduduk